Semakin cuek, semakin tidak capek

I

Tulisan ini lahir, karena malas mikir. karena kelamaan berfikir, jadi bingung mau menulis apa. Inilah yang namanya blocking-writing. Mungkin karena sudah terlalu lama tidak menerima tantangan yang bikin adrenalin merinding, atau kelamaan ga menghasilkan karya yang bikin hati jadi lega. Ahhhh, sudah terlalu lama merasakan kehilangan tenaga, ga ada keinginan buat bikin apa dan jadi siapa. Apa karena masanya sudah lewat?

Dulu, eisyeileeee senang betul ngomongin masa lalu, hahaha. Ya, dulu kok kayaknya, rasanya HIDUP gitu. rasanya, apa aja pengen dilakuin. Seolah dunia “bisa” ada di genggaman. Itukan dulu, saat masa muda. Kalo sekarang? Makin cuek, makin males capek. Haddeh

II

is it comes from inside ourself? or outside? Nah, si sikap cuek dan males capek ini sebenarnya datang dari diri kita sendiri apa dari faktor luar sih? Sekarang mah, mau ngomong aja males, males denger tanggapan yang aneh-aneh. Bahkan mau nulis apa aja di sosial media sendiri, mikirnya ribuan kali. Karena males juga, bakal baca komen yang aneh-aneh. Segitunya ya? Iya. Nah ini normal ga sih sebenarnya. jadi penasaran.

Dikerjaan juga, ga mau muluk-muluk. ga idealis seperti dulu. Dimana always pengen improve biar better and better. Pengennya (dulu) berinovasi, mikir keras sama kerja keras gimana bisa lebih baik lagi. But now? weleh-weleh. Jangan harap. Duh Gusti, ini kok ga ada bagus-bagusnya ya.

III

Ini tulisan sekali lewat ya. ga aku baca ulang. ga niat aku edit juga. ga tahu kedepannya bakal didelete apa enggak. Mau pelihara si cuek ini dulu, biar ga makin capek. udah gitu ajalah yaa.

Penulis: Fazya Fauziah

Not chance, but choice

Tinggalkan komentar