Placebo Effect = Semua tentang sugesti

Kalian udah pernah dengar isitilah placebo effect? Menurut Alodokter placebo effect adalah: Placebo adalah “obat palsu” yang bentuknya dibuat mirip dengan obat asli. Obat ini sering digunakan sebagai pembanding untuk menguji efektivitas suatu obat dalam uji klinis. Meski tidak mengandung obat apa pun, placebo bisa menimbulkan efek semu yang membuat penggunanya merasa lebih baik.

Jadi intinya, placebo effect ini cuma sekedar obat kosong aja (kandungannya hanyalah tepung, gula, atau larutan garam, bahkan mungkin hanya air putih) yang tidak ada ramuan obat didalamnya. Terus gunanya buat apa dong?

Lanjutkan baca: Placebo Effect = Semua tentang sugesti

Jadi disaat peneliti melakukan sebuah penelitian tentang fungsi sebuah obat atas kondisi sakit tertentu, misal diabetes. Maka, nantinya akan ada dua kelompok relawan. Satu kelompok diberi placebo (ya obat kosong tadi), sedangkan kelompok lain beneran meminum obat yang sedang diuji. Tapi, tidak satu pun dari mereka tahu obat mana yang mereka terima. Lucunya, beberapa relawan yang mengonsumsi placebo bisa merasa bahwa penyakit atau gejala yang mereka rasakan membaik. Fenomena ini disebut placebo effect atau efek plasebo.

Do you get the point? Ada orang yang ga minum obat sama sekali, tapi karena dia “bersugesti” dia minum obat, lalu dia “bersugesti” untuk sembuh, dang jeennng jeengg dia bisa sembuh? Weird right? Betapa powerful banget arti dari sugesti. Sugesti yang bisa kasih vibrasi ke orang.

take for example yah, kalau dari malam kita bersugesti besok kita sakit dan ga bakalan pergi kerja, So, you know what happens? saat bangun dipagi hari, beneran rasa sakit itu menjalar diseluruh tubuh, yang akhirnya bakalan buat kita “tidak akan pergi kerja”.

Then, coba kalau sugesti itu kita bawa ke hal yang positive? Yay, kebayang kan impact yang hasilnya? bayangkan kalo kita punya placebo effect dan bisa kasih efek positif ke kita.

apa bentuk placebo effect? bisa macem-macem yaaa. Misal, kalau kamu suka tulis jurnal, dan anggap setiap kamu nulis jurnal atau schedule itu bisa jadi obat buat kamu untuk lebih produktif. Atau sesimple, habis minum kopi, sugestikan kamu bakal lebih produktif!

Kalau menurut kamu sendiri apa?

Produktif bin Reproduktif

Tak bisa disangkal ya, bahwa sisi produktifitas kita itu kadang naik dan turun. Ketika kita punya hormon produktif, maka we have more energy to do many things. But, saat hormon produktifitas kita lagi less, jangankan mengerjakan yang sunnah, kadang yang wajib bakal tertinggal.

Masih ingat, dulu di tahun 2019, aku apply untuk ikutan BGMD (Bantu guru melihat dunia) ke Jepang? Buat yang belum tahu apa itu program BGMD bisa baca disini.

: Produktif bin Reproduktif Lanjutkan membaca “Produktif bin Reproduktif”

Sebuah Negeri yang bikin ngeri

Biarkan aku memberi tahu kalian, sebuah negeri antah berantah. Negeri ditepian laut, diatas gunung yang tinggi menjulang ke angkasa raya. Negeri dengan ratusan juta penduduknya, yang beragam etnis dan bahasa.

Negeri ini tanpa nama.

Konon katanya disini, selalu dibicarakan kasta. Kasta dinegeri ini berbeda-beda.

Kasta pertama, Utamachuri. Kasta yang paling tinggi diantara yang lain. Kasta ini diisi oleh pemimpinnya para pemimpin. Kendali atas negeri ini ada ditangan mereka. Keputusan ada dimereka, dan yang lebih mengerikan Remote kontrol atas negeri ini, ada ditangan mereka. Hati-hati, itu kata yang harus kita garis bawahi. Mereka ini kejam, senjata mereka bukan panah dan selaras pangjang. Tapi kata-kata yang memecah belah negeri, issue yang di tiap ke langit untuk kemudia tersebar keseantero negeri. Mengerikan.

Baca lebih lanjut: Sebuah Negeri yang bikin ngeri

Kasta kedua, Bonekaraksa. Kasta yang berada dibawa utamachuri. Mereka diisi oleh orang-orang yang menjadi boneka para penguasa. Rakyat negeri ini menyebut mereka pemimpin. Tapi miris, pemimpin ini hanya memeras darah rakyat, untuk kemudian dihamburkan ketepian sungai sepanjang gunung. Bonekaraksa bersifat diam. Tanpa bicara.

kasta ketiga, Anomalia. Ini diisi oleh orang-orang aneh, yang tidak bisa diprediksikan oleh siapapun. Siapa mereka tidak ada yang tahu. Apa mereka, JUGA TIDAK ADA yang tahu. Lalu apa tugas mereka? Hanya mereka juga yang tahu.

Kasta keempat, Lalaga. Mereka adalah orang-orang berani yang berjuang untuk kepentingan rakyat. tapi sayang jumlahnya tak banyak. Yang punya kuasa di lalaga juga masih dibawah

Ikan dan air keruh

-Hari ini salah satu ikan didalam aquarium kami, mati. terapung. tak bernafas. Dan tak ada kehidupan.

Sedih melihat hewan kesayangan, harus menghembuskan nafas terakhir.

saat mata ini melihat bagaimana ikan ini harus “tersingkir”, ternyata salah satu asbabnya adalah keruhnya air tempat dimana dia hidup.

Ooohh, ternyata. Lingkungan yang penuh “aura negatif”, lingkungan yang “tidak kondusif”, lingkungan yang “penuh toxic” dan lingkungan yang “keruh” tidak baik bagi kehidupan. Sehingga dapat mematikan ide, mematikan semangat, bahkan mematikan kehidupan kita.

Nampaknya sepele dan kecil saja, tapi masya Allah pengaruhnya luar biasa, dan sangat dahsyat. Mari sama-sama menjadikan lingkungan kita menjadi lingkungan surgawi didunia ini. lingkungan yang penuh dengan aura cinta, kasih, dan bahagia. Sehingga kehidupan yang tercipta didalam lingkungan ini, adalah kehidupan yang mampu melahirkan jiwa-jiwa hebat. jiwa-jiwa kuat.

Jangan “perkeruh” lingkungan dalam kehidupan kita. Spread love and positive vibes.

(KO)mentar

“Eh, kamu kok bajunya itu-itu terus? “, ” Kamu gemukan ya? “, ” Rumahnya kecil amat? ” “Itu jerawat, apa bisul. Banyak amat”, ” Gaji segitu emang cukup? ” Dan bla.. Bla… Then bla bla again.

Sering banget kan denger komentar yang sejenis ini? Atau jangan-jangan kita sendiri yang sering komentar begitu?. Tahu ga sih kalo komenrar-komentar like this, yang emang kayaknya sudah jadi our culture ini beneran ga sehat buat our social life? Iya kan.

(KO)mentar macam begini juga, kayaknya kita sendiri juga ga mau denger diucapkan orang lain ke kita kan? Say, what you want to hear. When moving to this place where i’m living right now, komentar seperti ini hampir tiap hari aku denger. Dan well, itu bikin ngenes banget. Entah itu komentar tertuju ke kita atau orang-orang disekitar. Please, stop it. Komentar kayak begini beneran ga sehat, sama sekali ga sehat.

Why? First, karena komentar seperti ini, buat orang lain, yang selama ini merasa hidup mereka sudah cukup, sudah baik jadi berpikir sebaliknya hanya karena komentar kita.

Second, komentar kita seakan jadi refleksi atas who we are. Sesinis apa komentar yang kita beri ke orang lain, sepedas apa komentar yang kita ucapkan ke orang lain, secara ga langsung, its reflect ourself.

And third, terus, maksud kita komentari hidup orang, komentari selera orang, komentari apa-apa saja yang orang lakukan, orang lain pakai, itu pengennya apa?

I think, sudah waktunya orang-orang (or netizen) untuk bersikap lebih mature. Bagaimana selalu bersugesti yang baik, mendewasakan pikiran dan lisan. And yes, fokus pada karya positif dan bisa kasih impact ke orang banyak. Dari pada sibuk ber (ko)mentar yang belum tentu orang lain butuh komentar kita. Bener ga?

Semakin cuek, semakin tidak capek

I

Tulisan ini lahir, karena malas mikir. karena kelamaan berfikir, jadi bingung mau menulis apa. Inilah yang namanya blocking-writing. Mungkin karena sudah terlalu lama tidak menerima tantangan yang bikin adrenalin merinding, atau kelamaan ga menghasilkan karya yang bikin hati jadi lega. Ahhhh, sudah terlalu lama merasakan kehilangan tenaga, ga ada keinginan buat bikin apa dan jadi siapa. Apa karena masanya sudah lewat?

Dulu, eisyeileeee senang betul ngomongin masa lalu, hahaha. Ya, dulu kok kayaknya, rasanya HIDUP gitu. rasanya, apa aja pengen dilakuin. Seolah dunia “bisa” ada di genggaman. Itukan dulu, saat masa muda. Kalo sekarang? Makin cuek, makin males capek. Haddeh

II

is it comes from inside ourself? or outside? Nah, si sikap cuek dan males capek ini sebenarnya datang dari diri kita sendiri apa dari faktor luar sih? Sekarang mah, mau ngomong aja males, males denger tanggapan yang aneh-aneh. Bahkan mau nulis apa aja di sosial media sendiri, mikirnya ribuan kali. Karena males juga, bakal baca komen yang aneh-aneh. Segitunya ya? Iya. Nah ini normal ga sih sebenarnya. jadi penasaran.

Dikerjaan juga, ga mau muluk-muluk. ga idealis seperti dulu. Dimana always pengen improve biar better and better. Pengennya (dulu) berinovasi, mikir keras sama kerja keras gimana bisa lebih baik lagi. But now? weleh-weleh. Jangan harap. Duh Gusti, ini kok ga ada bagus-bagusnya ya.

III

Ini tulisan sekali lewat ya. ga aku baca ulang. ga niat aku edit juga. ga tahu kedepannya bakal didelete apa enggak. Mau pelihara si cuek ini dulu, biar ga makin capek. udah gitu ajalah yaa.

Tuhan (Baru) Dengan sebelas dewa

Tuhan yang baru, dengan sebelas dewanya

Penat aku dengan semua

Bingung aku dengan dunia

Sesak penuhi jiwa

Sudah seperti dineraka

Bondong-bondong manusia

Pergi dengan tujuan yang sama

Ke sebuah kuil raksasa

stadion namanya

Mereka elu-elukan namanya

Hapal diluar kepala rupanya

Satu tuhan itu begitu dipuja

Begitu juga dengan sebelas dewanya

Kesana kemari dibawanya

Saling teriak bawa nama negara

Lempar kanan

Lempar kiri

Sundul depan

Gol teriak mereka

Bingung dan semakin bingung aku rupanya

Mau jadi apa para manusia

Berhala semakin banyak macamnya

Bukan lagi latta

Bukan lagi Uzza

Tapi sepak bola namanya

Lima (Pintalan) Memori

fdbaa50064c2a8ea34e84b9692f9b722

Memori satu.

Ketika aku kecil

Tubuhku sering menggigil

Bukan karena dingin yang menusuk

Tapi karena harap yang takut busuk

Memori dua.

Ketika aku remaja

Lidahku terpaut kelu

Tidak karena berjibun malu

Tapi karena mimpi yang cepat menjadi abu

Memori tiga.

Ketika aku dewasa

Notasi jantungku berdegup kencang

Sesederhana Karena irama petualang

Yang entah kenapa enggan menjadi hilang

Memori empat.

Ketika aku menua

Imajiku menjadi fana

Tulangku menjadi  repas

Dan semakin takut nyawa dirampas

Memori lima.

Ketika lubang hitam menjadi peraduan

Saat amalan hanya jadi percuma

Neraka dan jannah menjadi pilihan

Dan nyatalah akhir masa adalah sebuah keharusan.

#Travelio: Cambodia 2

Lanjutan part-1Malamnya, aku dan suami finally decided untuk having time di cruise keliling sungai mekong. Sebelumnya kami pergi ke pasar malamnya orang-orang Phnom Penh. Namanya: Phnom Penh night Market. Posisi ya sendiri persis didepan sungai mekong (dimana banyak kapal yang berjejer yang bisa kita naikin).Honestly, ga ada yang istimewa sama sekali dari pasar malam Ini. Didepan gerbang masuk ada panggung ukuran sedang, yang menampilkan performance (yang kebanyakan adalah orang2 Cambodia yang nyanyiin lagu mereka).Di Phnom Penh night Market ini, ada banyak yg bisakita beli, seperti: es krim, jajajanan pasar, seafood, souvenirs, baju-baju, dan lain sebagainya. And as muslim, ya harus mesti Hati2 karna ada b2 yang tersedia dimana-mana. Kami sendiri beli es krim vanilla dengan mangkok kelapa dengan harga 3$, makan seafood bakar (cumi dan udang) harga 4$ dan es kopi 1$.Setelah duduk dan makan, dan melihat gimana local people having time, kami jalan menyusuri this night market. Cuma lihat2 doank karna for the quality yaaa… You know-lah, ga terlalu bagus.Setelah cukup capek, kami berjalan menyebrangi jalan raya untuk dapat merasakan naik Cruise. Harus pinter2 nawar yah. Karna for the first, ada yang nawarin kita buat 1hour keliling sungai dengan harga 5$ perorang. Tapi akhirnya, kita dapat Best price dari penyewa kapal yang lain dengan harga 3$ perorang.

Disini ada lumayan banyak kapal yang tersedia, kita bisa pilih. Isinya bukan cuma turis luar kok, banyak juga orang local yang menghabiskan waktunya diatas kaal, sembari ngemil, ngobrol, dan becanda ha ha hi hi.Aku dan suami cuma pesen 1 botol minuman air mineral, poto2, dan ngobrolin masa depan anak. Hahaa 😂. Buat harga 3$ worth it lah, karena pengalaman yang di dapet juga asyik, kita juga bisa. Lihat seluruh kota Phnom Penh dari atas kapal yang syumpahh indaaahh banget 😍.Pilhan yang tepat untuk mengakhiri malam pertama kami di Phnom Penh.